Persiapan Cuma 6 Hari, Tim Robot Politeknik Bosowa Borong Juara di Ajang Nasional!
October 13, 2025
Tampil Perkasa, Robot Sumo Politeknik Bosowa Taklukkan Lawan di HRC 2025
October 13, 2025

Dari Arena Sumo hingga Drop Zone, Mahasiswa Politeknik Bosowa Bikin Heboh HRC 2025

Dua mata lomba berbeda, dua tantangan besar. Itulah yang dijalani Tim Robot Politeknik Bosowa (Poltekbos) saat tampil dalam Habibie Robotic Competition (HRC) 2025. Mereka turun di dua kategori bergengsi, yakni Robot Sumo dan Robot Transporter, dan sukses mengukir prestasi membanggakan, Senin(13/10/25).

Dalam kompetisi ini, tim poltekbos berhasil meraih Juara 1 dan Juara 3 kategori Robot Sumo, serta melaju hingga babak semifinal Robot Transporter.

Mata lomba Robot Sumo menjadi salah satu kategori paling ditunggu dalam HRC, dalam perlombaan ini dua robot beradu kekuatan dan kelincahan di arena berbentuk lingkaran.

Tujuannya sederhana namun menegangkan, mendorong lawan keluar arena secepat mungkin.

Mahasiswa Poltekbos menyiapkan dua robot Sumo andalan, mereka mengembangkan sistem kontrol dengan respons cepat, serta menyesuaikan desain agar memiliki daya dorong maksimal.

“Sumo itu nggak cuma soal dorong-dorongan, tapi juga timing, kelincahan, dan kecepatan reaksi robot. Kami harus memastikan sensor membaca posisi lawan dengan akurat,” ujar salah satu operator Sumo.

Pertandingan berlangsung intens. Dalam babak final, robot Sumo Poltekbos berhasil melakukan manuver cepat dan mendorong lawan keluar arena hanya dalam hitungan detik, Sorakan penonton pun pecah.

“Deg-degan banget waktu final. Tapi pas robot kami berhasil dorong lawan keluar, semua langsung teriak. Rasanya luar biasa,” ujar octobrina salah satu tim poltekbos.

Berbeda dengan Sumo yang mengandalkan kekuatan dan kecepatan, mata lomba Robot Transporter menuntut presisi dan ketelitian tinggi. Tugas robot adalah mengambil sebuah box dari titik awal dan memindahkannya ke drop zone yang telah ditentukan panitia.

Robot harus mampu bergerak secara otomatis dengan bantuan sensor dan program yang sudah disiapkan tim sebelumnya.

“Transporter kelihatannya sederhana, padahal tantangannya banyak. Sensor harus benar-benar tepat membaca posisi, dan jalur robot harus mulus. Sedikit melenceng saja, drop zone bisa meleset,” jelasnya.

Tim Poltekbos berhasil tampil baik sejak babak penyisihan. Robot mereka mampu menyelesaikan misi dalam waktu yang kompetitif.

Menariknya, seluruh robot disiapkan hanya dalam enam hari sebelum lomba. Para mahasiswa membagi waktu antara desain mekanik, pemrograman, dan latihan operator.

Mereka bekerja hingga larut malam di bengkel kampus, memastikan setiap bagian robot berfungsi sempurna.

“Kami tidur cuma 3–4 jam sehari. Sisanya fokus ngerakit dan ngetes robot. Capek, tapi seru,” ucap salah satu anggota tim sambil tersenyum.

Bagi tim robotika, mengikuti dua mata lomba sekaligus memberi pengalaman berharga. Mereka tidak hanya berkompetisi, tetapi juga belajar teknologi robotika terkini dan bertemu komunitas pegiat robotik dari seluruh Indonesia.

“Kami banyak belajar dari tim lain. Teknologi yang mereka pakai keren-keren. Jadi motivasi buat kami untuk terus berkembang,” kata mereka kompak.

Mereka berharap ajang seperti HRC bisa menjadi kegiatan rutin dan mendapat dukungan luas dari pemerintah serta kampus.

“Kompetisi kayak gini bikin kami bisa aplikasikan teori yang dipelajari di kelas ke dunia nyata. Selain itu, jiwa kompetitif dan kerja tim kami juga terbentuk,” ujar salah satu mahasiswa.

Partisipasi Poltekbos membuktikan kemampuan mahasiswa dalam menguasai aspek teknis dan strategi kompetisi robotika modern. Prestasi mereka menjadi kebanggaan kampus dan inspirasi bagi generasi muda yang ingin terjun ke dunia teknologi.