Suasana Aula Politeknik Bosowa, Senin (1/9/2025), dipenuhi antusiasme mahasiswa baru yang mengikuti kegiatan POTENSIAL 2025. Dalam rangkaian acara tersebut, Alang Sunding hadir sebagai pemateri dengan membawakan materi tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), salah satu agenda penting yang menjadi wadah pengembangan diri mahasiswa di perguruan tinggi.
Acara ini mengusung tema “Politeknik Bosowa Berdampak: Membangun Karakter, Mengasah Kompetensi, Menumbuhkan Kepemimpinan” dan berlangsung sejak 1–3 September 2025. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan bekal awal kepada mahasiswa baru agar mampu beradaptasi dengan dunia kampus sekaligus menyiapkan diri menjadi generasi yang berdaya saing.
Dalam pemaparannya, Alang Sunding menekankan bahwa PKM bukan sekadar kompetisi, melainkan ajang pengembangan ide kreatif yang lahir dari kepedulian mahasiswa terhadap berbagai persoalan di sekitar mereka. “PKM melatih mahasiswa berpikir kritis, menemukan masalah, lalu menghadirkan solusi kreatif yang aplikatif. Di sinilah nilai lebih mahasiswa terasah, bukan hanya sebagai penuntut ilmu, tapi juga agen perubahan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan berbagai skema PKM yang dapat diikuti mahasiswa, mulai dari PKM-Penelitian, PKM-Kewirausahaan, PKM-Pengabdian Masyarakat, PKM-Karsa Cipta, hingga PKM-Gagasan Futuristik. Menurutnya, setiap mahasiswa bisa memilih bidang sesuai minat dan potensi masing-masing.
“Kalau kalian suka menulis dan meneliti, ada PKM-Penelitian. Kalau punya ide bisnis, ada PKM-Kewirausahaan. Bahkan jika punya gagasan yang sifatnya visioner dan futuristik, bisa dituangkan melalui PKM-GF. Jadi tidak ada alasan untuk tidak mencoba,” tambah Alang.
Antusiasme mahasiswa terlihat dari sejumlah pertanyaan yang diajukan. Beberapa mahasiswa baru bahkan langsung menyampaikan ide-ide awal yang mereka miliki, mulai dari inovasi teknologi sederhana, program pemberdayaan masyarakat desa, hingga ide usaha yang ramah lingkungan.
Selain memberikan motivasi, Alang juga menekankan pentingnya disiplin dan kerjasama tim dalam menggarap proposal PKM. Ia menilai banyak proposal gagal bukan karena idenya lemah, tetapi karena tidak dikerjakan dengan serius dan konsisten. “Kuncinya ada di kekompakan tim, kedisiplinan, serta kemauan untuk belajar. Kalau itu dimiliki, insyaallah peluang lolos PKM semakin besar,” jelasnya.
Kegiatan POTENSIAL 2025 ini diharapkan menjadi pintu awal lahirnya karya-karya inovatif dari mahasiswa Politeknik Bosowa. Dengan bekal materi PKM yang diberikan, kampus optimis mahasiswanya bisa lebih aktif berkompetisi di tingkat nasional, bahkan hingga ke ajang internasional.
“PKM adalah investasi masa depan. Dari sini mahasiswa belajar memimpin, bekerja sama, dan menghadirkan solusi. Dan itu semua adalah modal penting ketika nanti terjun ke dunia kerja maupun dunia usaha,” tutup Alang Sunding dalam pemaparannya.
Dengan adanya pembekalan ini, mahasiswa baru Politeknik Bosowa tidak hanya diarahkan untuk berprestasi di bidang akademik, tetapi juga dimotivasi untuk menghasilkan karya nyata yang berdampak bagi masyarakat luas.