Pulau Barrang Lompo kembali menjadi lokasi strategis pengembangan riset terapan nasional di bawah Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang). Pada tahun 2026, kerja sama penelitian akan dilanjutkan melalui pengusulan proposal baru yang dipimpin oleh Ketua Peneliti Dr. Ir. Isminarti, S.T., M.T, dengan fokus pada pengembangan mesin extruder terintegrasi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Internet of Things (IoT), dan energi terbarukan.
Lurah Pulau Barrang Lompo yang baru, Bapak Harianto, S.Sos., M.M, menyambut baik dan menanggapi dengan penuh semangat rencana pengusulan proposal lanjutan tersebut. Beliau menilai bahwa keberlanjutan riset terapan ini sangat sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan arah pembangunan berkelanjutan di wilayah kepulauan, khususnya dalam penguatan pengelolaan sampah dan ekonomi sirkular di Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R).
Penelitian lanjutan yang diusulkan untuk tahun 2026 akan mengangkat kembali pengembangan mesin extruder, yang pada tahap selanjutnya akan berkontribusi sebagai sumber data dan sistem uji bagi pengembangan model kecerdasan buatan adaptif. Model AI tersebut dirancang untuk melakukan optimasi konsumsi energi serta pemeliharaan prediktif mesin berbasis data sensor IoT, sehingga operasional TPS3R dapat berjalan lebih efisien, andal, dan berkelanjutan.
Sebelumnya, pada tahun 2025, penelitian ini telah memberikan dampak nyata dan terukur bagi TPS3R Pulau Barrang Lompo. Melalui program riset yang didukung Ditjen Risbang, telah dilakukan pemasangan sistem panel surya yang kini mampu memenuhi kebutuhan listrik TPS3R secara menyeluruh. Sistem energi terbarukan tersebut menghasilkan sekitar ±50 kWh per hari, kapasitas yang sangat memadai untuk mengoperasikan seluruh mesin di TPS3R, termasuk mesin pengayak, mesin press, mesin extruder , serta kebutuhan listrik gedung TPS3R.
Keberhasilan implementasi energi surya ini menjadi fondasi kuat bagi pengembangan riset lanjutan berbasis AI dan IoT. Dengan tersedianya pasokan energi bersih yang stabil, TPS3R Pulau Barrang Lompo akan bertransformasi menjadi laboratorium hidup (living laboratory) untuk penerapan teknologi cerdas, ramah lingkungan, dan relevan dengan kebutuhan wilayah kepulauan.
Melalui kolaborasi berkelanjutan antara peneliti, pemerintah kelurahan, dan masyarakat, riset ini diharapkan tidak hanya menghasilkan inovasi teknologi, tetapi juga menjadi model replikasi nasional dalam pengembangan TPS3R berbasis AI–IoT–energi terbarukan untuk mendukung ekonomi sirkular dan pembangunan berkelanjutan di daerah pesisir dan pulau-pulau kecil.



