Politeknik Bosowa (Poltekbos) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah teknologi regional. Tim Robotika Poltekbos berhasil meraih Juara 2 dan Juara 3 dalam kategori Robot Sumo pada ajang Robot Sumo Contest Electrical Community (RSC-ELCOM) 2025, yang diselenggarakan di Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (26/10/25).
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata keunggulan kompetensi vokasi Makassar dalam menghadapi persaingan teknologi.
Dengan waktu persiapan yang sangat singkat, hanya sepekan setelah kompetisi sebelumnya.
Tim Robotika Poltekbos mampu menunjukkan performa terbaiknya di hadapan para pesaing dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia Timur.
Pembimbing Tim Robotika, Muhammad Nur, yang juga merupakan Dosen Teknik Mekatronika Poltekbos, menegaskan bahwa kesuksesan tim kali ini tidak hanya lahir dari kecerdasan teknis, tetapi juga dari nilai-nilai spiritual dan kedisiplinan tinggi.
“Filosofinya adalah TUHAN memudahkan. Kami bekerja cerdas, disiplin, serta tulus dan ikhlas. Setelah semua ikhtiar teknis dilakukan, kami serahkan hasil terbaik kepada TUHAN. Inilah kunci kemenangan kami,” ujarnya.
Ia menambahkan, tantangan utama yang dihadapi tim adalah menjaga kondisi robot agar tetap prima di tengah jadwal pertandingan yang padat.
Mengingat waktu perbaikan di arena sangat terbatas, tim menerapkan strategi quick fix dengan menyiapkan suku cadang siap pasang (ready-to-install) untuk menghemat waktu perbaikan.
“Setiap pertandingan selalu ada risiko kerusakan. Karena itu, kami siapkan sparepart yang bisa langsung dipasang di tempat. Strategi ini terbukti efektif menjaga robot tetap siap tempur,” jelasnya.
Untuk mengikuti kompetisi ini, tim harus menempuh perjalanan darat dan laut dari Makassar menuju Kendari.
Meski melelahkan, semangat juang mereka tak pernah surut.
Di arena, Poltekbos menerapkan strategi bertarung yang terukur dan cerdas.
“Kami menggunakan pola ‘Amati pergerakan lawan, hindar, lalu serang’. Strategi ini terbukti efektif menumbangkan lawan-lawan tangguh yang sudah mempelajari kelemahan robot kami dari kompetisi sebelumnya,” tambahnya.
Usai membawa pulang dua gelar juara, tim merasakan kepuasan sekaligus tantangan baru.
“Kesan kami, ternyata lebih mudah meraih kemenangan dibanding mempertahankannya. Tapi rasa syukur ini menjadi cambuk motivasi untuk terus berkembang,” ujarnya.
Politeknik Bosowa kini menargetkan pencapaian yang lebih tinggi.
“Target berikutnya sudah jelas: Tim wajib juara di kompetisi Robot Transporter,” tegas Muhammad Nur.



