Politeknik Bosowa (Poltekbos) kembali menunjukkan peran strategisnya sebagai penggerak pendidikan vokasi di Sulawesi Selatan. Melalui Electrical Installation Skills Competition 2025 yang digelar Kamis (12/6/2025), kampus vokasi ini membuka ruang nyata bagi siswa SMK untuk mencicipi atmosfer industri sebelum lulus dari bangku sekolah.
Bukan sekadar kompetisi, kegiatan ini menjadi langkah konkret Poltekbos dalam membangun ekosistem pendidikan vokasi yang kolaboratif, responsif, dan kompetitif. Sebanyak 10 SMK dari berbagai daerah di Sulsel ikut ambil bagian, membuktikan bahwa semangat sinergi antar-lembaga pendidikan semakin menguat.
“Kami ingin siswa SMK tahu bahwa keterampilan yang mereka miliki sangat bernilai. Lewat ajang seperti ini, mereka bisa melihat sendiri bagaimana standar industri diterapkan dan diuji,” ujar Ir. Syahrul Mustafa, M.T, penanggung jawab kegiatan.
Digelar di Workshop Teknik Listrik Poltekbos, para peserta ditantang menyelesaikan proyek instalasi kelistrikan industri. Mulai dari membaca gambar kerja, menyusun instalasi, hingga memastikan keamanan sistem—semuanya dinilai dengan standar dunia kerja.
Menurut Ir. Umar Muhammad, S.T., M.T., IPM, Ketua Prodi Teknik Listrik Poltekbos, kompetisi ini menjadi miniatur dunia kerja.
“Kami desain bukan hanya untuk lomba, tapi sebagai simulasi profesi. Siswa dilatih untuk berpikir kritis, bekerja rapi, cepat, dan aman. Itulah realita teknisi di industri saat ini,” jelasnya.
Bagi para siswa, ajang ini bukan sekadar adu cepat atau presisi. Lebih dari itu, ini adalah pengalaman awal menjadi bagian dari ekosistem industri teknik yang menuntut kedisiplinan dan ketangguhan.
“Kompetisinya berat, tapi bikin percaya diri kami naik. Rasanya seperti magang di perusahaan beneran,” ungkap peserta dari SMKN di Gowa.
Tak hanya soal teknis, kegiatan ini juga menjadi sarana membangun jejaring dan memperkuat posisi Poltekbos sebagai kampus vokasi yang terbuka dan siap bermitra dengan SMK.
“Semakin kuat hubungan kampus vokasi dengan SMK, semakin mudah membangun generasi teknisi andal. Ini yang disebut link and match, dan Poltekbos serius mendorong itu,” tutup Syahrul.
Melalui lomba seperti ini, Poltekbos menjelma bukan hanya sebagai lembaga pendidikan, tapi juga sebagai akselerator keterampilan yang menjembatani semangat anak muda dari ruang kelas menuju dunia industri.